Rabu, 30 November 2011

Teori Selective Influence

Bagaimana khalayak merespon pesan-pesan iklan dari media massa dapat diterangkan melalui teori-teori selective influence yang terdiri dari empat prinsip ;
1. Selective attention,
2. Selective Perception,
3. Selective Recall
4. Selective Action.

1. Selective attention ( memilih memperhatikan pesan tertentu)

Pertama, perbedaan individu dalam merespon pesan-pesan iklan terjadi hanya karena perbedaan dalam struktur kognitip yang mereka miliki. Cara pandang, berpikir,berpengetahuan, kepercayaan setiap orang terhadap sesuatu yang baru ternasuk pesan-pesan iklan tidaklah sama.

Kedua, karena keanggotaan seseorang dalam masyarakat ada dalam pelbagai kelompok social maupun kemasyarakatan maka ada dugaan memilih perhatian terhadap pesan tertentu pun akan dipengaruhi oleh kelompoknya itu.

Ketiga, bahwa orang lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungannya dengan pihak lain. Pesan iklan membuat orang harus memperhatikannya karena pesan itu mengakibatkan orang itu aktif berhubungan dengan anggota keluarganya, tetangganya, kenalan.


Iklan Aqua versi SUS NTT


Iklan Google Chrome versi Blood For Life


2. Selective Perception

Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan pesan iklan adalah pilihan terhadap sesuatu pesan yang didasarkan pada “persepsi” tertentu. Karena adanya perbedaan dalam faktor-faktor kognitif; minat dan kepercayaan, pengetahuan,sikap dan kebutuhan, nilai-nilai maka individu secara selektif pula mempersepsi pesan iklan yang menerpanya. Jadi terdapat perbedaan penerimaan pesan yang dipersepsi oleh penerima karena terdapat perbedaan kognisi itu.


Iklan Rokok LA Lights versi Rumput Gue Lebih Asik Dari Tetangga


Iklan Kondom Fiesta versi Dotted Road


3. Selective Recall

Dalam selective recall ini bahwa seseorang cenderung memilih kembali hanya pesan-pesan yang diingat saja. Jadi prinsip ini meskipun parallel dengan seleksi pada perhatian namun setiap orang memilih pesan iklan yang paling berkesan saja


Iklan HIT Anti Nyamuk versi Belanja


Iklan Teh Botol Sosro versi "Apapun... Enaknya.."



4. Selective Action
Selective action dalam periklanan mungkin mengarahkan seseorang untuk memutuskan jenis produk apa yang dipilihnya setelah menimbang keuntungan dan kerugian dari semua produk yang sama atau iklan menawarkan pada kita untuk menabung atau tidak pada suatu bank tertentu lantaran godaan mobil BMW dan hadiah 500 juta.

Iklan Esia Versi Profesor


Iklan Bank Mandiri versi Mandiri Fiesta





Teori Iklan A-T-R ( Awareness, Trial, Reinforcement) & Contohnya


Teori ini mengajarkan bahwa khalayak itu dapat dipengaruhi oleh iklan, hasilnya kita akan menemukan sekelompok orang yang relatif tetap memakai atau membeli produk-produk hasil iklan tersebut. Untuk mendapatkan kelompok orang yang menggunakan produk atau jasa secara tetap harus dilakukan tehnik penyampaian pesan yang disebut A-T-R ( Awareness, Trial, Reinforcement).

Upaya pertama, menggugah kesadaran (Awareness) khalayak bahwa produk yang diinginkan itu ada di sekeliling mereka.
Harapan kedua ialah setelah menggugah kesadaran, setiap iklan harus kuat mempengaruhi khalayaknya terutama segi konatifnya sehingga khalayaknya langsung mencoba (Trial) proses yang ditunjukan menurut iklan tersebut.
Harapan ketiga adalah proses peneguhan/pengukuhan (Reinforcement) iklan yang ditampilan harus mempunyai kekuatan peneguh sikap tertentu (sikap positip terhadap produk).

"Untuk memperkuat sikap yang mengikuti pola perilaku yang diinginkan pengiklan dan dengan demikian meningkatkan kemungkinan mengulangi pembelian" dan untuk membantu memastikan "bahwa merek tetap dipertahankan dalam repertoar merek pelanggan '" (Prof. Janet Hoek, 1999, pp.26-27. University of Otago (social science)).

Contoh Iklan:

Iklan Pepsodent




Iklan Aqua

Iklan Jadul Indomie (Indomie Instant Noodle - TVC)

Iklan Jadul Indomie 

Kamis, 08 September 2011

Garis Waktu Sejarah Nusantara/ Indonesia




1. Prasejarah
    Wilayah barat Nusantara moderen muncul kira-kira sekitar kala Pleistosen terhubung dengan Asia Daratan. Sebelumnya diperkirakan sebagian wilayahnya merupakan bagian dari dasar lautan. Daratan ini dinamakan Paparan Sunda ("Sundaland") oleh kalangan geologi. Batas timur daratan lama ini paralel dengan apa yang sekarang dikenal sebagai Garis Wallace.


Wilayah timur Nusantara, di sisi lain, secara geografis terhubung dengan Benua Australia dan berumur lebih tua sebagai daratan. Daratan ini dikenal sebagai Paparan Sahul dan merupakan bagian dari Lempeng Indo-Australia, yang pada gilirannya adalah bagian dari Benua Gondwana.
Di akhir Zaman Es terakhir (20.000-10.000 tahun yang lalu) suhu rata-rata bumi meningkat dan permukaan laut meningkat pesat. Sebagian besar Paparan Sunda tertutup lautan dan membentuk rangkaian perairan Selat Malaka, Laut Cina Selatan, Selat Karimata, dan Laut Jawa. Pada periode inilah terbentuk Semenanjung Malaya, Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, dan pulau-pulau di sekitarnya. Di timur, Pulau Irian dan Kepulauan Aru terpisah dari daratan utama Benua Australia. Kenaikan muka laut ini memaksa masyarakat penghuni wilayah ini saling terpisah dan mendorong terbentuknya masyarakat penghuni Nusantara moderen.


2. Kerajaan Hindu-Buddha
      a) Kutai (abad ke-4)
      b) Tarumanagara (358–669)
      c) Sriwijaya (abad ke-7 sampai ke-11)
      d) Sailendra (abad ke-8 sampai ke-9)
      e) Kerajaan Sunda (669–1579)
       f) Kerajaan Medang (752–1045)
      g) Kediri (1045–1221)
      h) Dharmasraya (abad ke-12 sampai ke-14)
       i) Singhasari (1222–1292)
       j) Majapahit (1293–1500)

3. Kerajaan Islam
      a) Kesultanan Ternate (1257–sekarang)
      b) Kesultanan Malaka (1400–1511)
      c) Kesultanan Demak (1475–1548)
      d) Kesultanan Aceh (1496–1903)
      e) Kesultanan Banten (1526–1813)
      f) Kesultanan Mataram (1500-an—1700-an)

4. Kolonialisme bangsa Eropa
      a) Portugis (1512–1850)
      b) VOC (1602-1800)
      c) Belanda (1800–1942)

5. Kemunculan Indonesia
     a) Kebangkitan Nasional (1899-1942)
     b) Pendudukan Jepang (1942–1945)
     c) Revolusi nasional (1945–1950)

6. Indonesia Merdeka
     a) Orde Lama (1950–1959)
     b) Demokrasi Terpimpin (1959–1966)
     c) Orde Baru (1966–1998)
     d) Era Reformasi (1998–sekarang)

Rabu, 24 Agustus 2011

BEO

Burung Beo
Pernahkah kamu merasa heran kenapa burung beo dapat menirukan ucapan manusia dengan baik ? Burung Beo dapat berbicara layaknya manusia karena burung beo menggunakan lidah nya agar dapat menghasilkan suara seperti huruf-huruf vokal sebagaimana halnya kita, manusia. Pada manusia, bunyi dihasilkan dari larynx (pangkal tenggorokan) dan dapat diubah-ubah sesuai pergerakan lidah dalam mulut. Hal seperti inilah yang menolong kita men gucapkan huruf vokal dan huruf konsonan meski huruf itu rumit.

Hingga kini, tak sedikit peneliti beranggapan, burung Beo sama seperti halnya bangsa burung lain, menghasilkan dan mengu bah-ubah suaranya dengan menggunakan larynx dan syrinx tanpa menggunakan lidahnya sama sekali. Ternyata, burung Beo menggerakkan lidahnya ke depan dan ke belakang ketika berbicara. Pergerakan lidah kurang dari satu milimeter saja akan me nimbulkan perbedaan besar terkait kualitas suara vokal burung Beo yang dikeluarkan.





Selasa, 23 Agustus 2011

FUN FACTS

Nama Indonesia adalah istilah yang diciptakan oleh James Richardson Logan, seorang Skotlandia sarjana hukum dari Universitas Edinburgh dalam Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA) Volume IV halaman 252-347, tahun 1850. Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah “Indonesia” adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913

Gedung Harmoni (Belanda: Societeit Harmonie) tempat perkumpulan dan pesta orang Belanda berdiri di di sudut Rijswijk (kini Jalan Veteran) dan Rijswijkstraat (kini Jl. Majapahit). Gedung itu diprakarsai oleh Gubernur Jendral Reinier de Klerk tahun 1776 dan dilanjutkan oleh Gubernur Jenderal Inggris Raffles. Gedung Harmoni secara resmi dibuka pada Agustus 1868, namun Pada bulan Maret 1985, gedung Harmoni dirobohkan untuk pelebaran jalan dan tempat parkir kantor Sekretariat Negara.”

Di kawasan Harmoni dulu terdapat Hotel Des Indes (1856 – 1960), hotel paling baik sebelum dibangun Hotel Indonesia pada awal 1960-an. Hotel yang bersejarah ini pernah digunakan oleh Badan Persiapan Kemerdekaan Indonesia jelang proklamasi kemerdekaan Agustus 1945. Hotel ini diambil alih Pemerintah Indonesia pada tahun 1960, dan diganti namanya menjadi Hotel Duta Indonesia. Pada tahun 1971, bangunan hotel dibongkar untuk didirikan Pertokoan Duta Merlin.”

Jawa Barat adalah provinsi pertama yang dibentuk di wilayah Hindia Belanda diresmikan oleh pemerintah Hindia Belanda dengan surat keputusan tanggal 1 Januari 1926, dengan sebutan Provincie West Java (Provinsi Pasundan), diundangkan dalam Staatsblad (Lembaran Negara) 1926 No. 326, 1928 No. 27 jo No. 28, 1928 No. 438, dan 1932 No. 507.”

Menurut Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan adalah bagian integral wilayah hukum Indonesia. Kenyataannya, pulau tersebut paling unik di dunia. Di pulau tersebut, ada 3 kepala negara yang memerintah! Presiden SBY (memerintah 4 wilayah provinsi), PM Najib Razak (Sabah dan Serawak) serta Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei)

Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata tidak pernah dimiliki dan disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis tersebut justru disimpan dengan baik oleh wartawan BM Diah. Diah menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin dan diketik oleh Sajuti Melik. Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.

Berkat kebohongan, peristiwa sakral Proklamasi 17 Agustus 1945 dapat didokumentasikan dan disaksikan oleh kita hingga kini. Saat tentara Jepang ingin merampas negatif foto yang mengabadikan peristiwa penting
tersebut, Frans Mendoer, fotografer yang merekam detik-detik proklamasi, berbohong kepada mereka. Dia bilang tak punya negatif itu dan sudah diserahkan kepada Barisan Pelopor, sebuah gerakan perjuangan. Mendengar jawaban itu, Jepang pun marah besar. Padahal negatif film itu ditanam di bawah sebuah pohon di halaman Kantor harian Asia Raja. Setelah Jepang pergi, negatif itu diafdruk dan dipublikasi secara luas hingga bisa dinikmati sampai sekarang. Bagaimana kalau Mendoer bersikap jujur pada Jepang?

Gelar Proklamator untuk Bung Karno dan Bung Hatta, hanyalah gelar lisan yang diberikan rakyat Indonesia kepadanya selama 41 tahun! Sebab, baru 1986 Permerintah memberikan gelar proklamator secara resmi kepada mereka.

 Kalau saja usul Bung Hatta diterima, tentu Indonesia punya “lebih dari dua” proklamator. Saat setelah konsep naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia rampung disusun di rumah Laksamana Maeda, Jl Imam Bonjol no. 1, Jakarta, Bung Hatta mengusulkan semua yang hadir saat rapat din hari itu ikut menandatangani teks proklamasi yang akan dibacakan pagi harinya. Tetapi usul ditolak oleh Soekarni, seorang pemuda yang hadir. Rapat itu dihadiri Soekarno, Hatta dan calon proklamator yang gagal : Achmad Soebardjo, Soekarni dan Sajuti Melik. “Huh, diberi kesempatan membuat sejarah tidak mau”, gerutu Bung Hatta karena usulnya ditolak.

Perjuangan frontal melawan Belanda, ternyata tidak hanya menelan korban rakyat biasa, tetapi juga seorang menteri kabinet RI. Soepeno, Menteri Pembangunan dan Pemuda dalam Kabinet Hatta, merupakan satu-satunya menteri yang tewas ditembak Belanda. Sebuah ujung revolver, dimasukkan ke dalam mulutnya dan diledakkan secara keji oleh seorang tentara Belanda. Pelipis kirinya tembus kena peluru. Kejadian tersebut terjadi pada 24 Februari 1949 pagi di sebuah tempat di Kabupaten Nganjuk , Jawa Timur. Saat itu, Soepeno dan ajudannya sedang mandi sebuah pancuran air terjun.

Belum ada negara di dunia yang memiliki ibu kota sampai tiga dalam kurun waktu relatif singkat. Antara 1945 dan 1948, Indonesia mempunyai 3 ibu kota, yakni Jakarta (1945-1946), Yogyakarta ( 1946-1948 ) dan Bukittinggi (1948-1949).